Lapas Besi dan BNPT Gelar Deradikalisasi Bertema Demokrasi Dalam Islam

CILACAP – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Besi Nusakambangan melaksanakan kegiatan deradikalisasi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus terorisme, bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Wijayakusuma ini dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dan diikuti oleh 11 orang WBP dari blok khusus teroris, Jum'at (31/10/2025).

Baca juga: Lapas Kembangkuning ikuti Zoom dan Teken Komitmen bersama berantas Narkoba, Handphone dan Barang Terlarang di Lingkungan Lapas, Rutan, LPKA dan Bapas

Materi deradikalisasi kali ini mengangkat tema “Demokrasi dan Prinsip Politik dalam Islam”, dengan tujuan memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan, toleransi, serta pentingnya berperan positif dalam kehidupan bermasyarakat. Kegiatan dipandu oleh Dr. Irfan Abu Bakar, dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, didampingi oleh satu petugas Seksi Binadik serta perwakilan dari BNPT.

Baca juga: Dandim 0722/Kudus Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Candi 2025 di Mapolres Kudus

Kepala Lapas Besi Nusakambangan, Muda Husni, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya pembinaan ideologis dan mental bagi warga binaan terorisme.

Baca juga: Kolaborasi Bapas Nusakambangan dan Takmir Masjid dalam Pembinaan Anak Berhadapan dengan Hukum

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kesadaran berpikir moderat dan cinta tanah air. Deradikalisasi bukan hanya soal meninggalkan paham kekerasan, tetapi juga membangun semangat hidup damai dan produktif di tengah masyarakat, ” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Irfan Abu Bakar menjelaskan bahwa pemahaman tentang demokrasi dalam Islam perlu didekati dengan sudut pandang ilmiah dan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

Baca juga: Kalapas Besi Sapa Keluarga WBP Saat Kunjungan, Wujudkan Pelayanan Humanis dan Kekeluargaan

“Islam mengajarkan prinsip musyawarah, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Nilai-nilai ini selaras dengan semangat demokrasi dan kebangsaan. Penting bagi kita untuk memahami bahwa perbedaan bukan ancaman, melainkan rahmat, ” tuturnya.

Salah satu perwakilan WBP peserta kegiatan turut menyampaikan kesan positifnya setelah mengikuti sesi tersebut. “Materinya membuka wawasan kami bahwa Islam dan demokrasi bisa berjalan seiring. Kami belajar melihat perbedaan secara lebih terbuka dan memahami arti tanggung jawab sebagai warga negara, ” ungkapnya.

Baca juga: Wujudkan Kemandirian Warga Binaan, Lapas Kembangkuning Gelar Panen Bandeng Perdana

Kegiatan berlangsung dengan aman, tertib, dan penuh semangat, mencerminkan komitmen Lapas Besi Nusakambangan bersama BNPT untuk terus mendukung program deradikalisasi dan pembinaan kepribadian bagi narapidana kasus terorisme secara berkelanjutan.

(Humas Lapas Besi)