Nusakambangan – Jajaran Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas IIA Karanganyar mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) “Pedoman Strategi Branding Pemasyarakatan” yang diselenggarakan secara virtual oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada Rabu (12/11) pukul 13.00 WIB s/d selesai.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, serta menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidang komunikasi publik dan branding, di antaranya Chacha Annisa (Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan), Aiman Wicaksono (CEO iNews), Bahrul Wijaksana (Senior Advisor ADB-FMNJP), serta ahli komunikasi dari Indonesian Indikator.
Turut serta dalam kegiatan ini para pejabat struktural dan pegawai pemasyarakatan dari seluruh Indonesia, termasuk jajaran humas dan staf teknis Lapas Karanganyar, yang mengikuti kegiatan dari Ruang Sekretariat WBK/WBBM.
FGD ini merupakan langkah strategis dalam penyusunan Pedoman Strategi Branding Pemasyarakatan yang bertujuan untuk membangun kepercayaan publik, memperkuat citra positif, dan menciptakan identitas khas pada setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Pemasyarakatan.
Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan doa, penayangan video Branding Pemasyarakatan, laporan kegiatan, serta dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para narasumber.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi menegaskan pentingnya kesungguhan seluruh jajaran dalam membangun branding yang kuat dan berkelanjutan.
“Seluruh jajaran harus menggali potensi dan menemukan objek yang dapat dijadikan identitas branding pada setiap UPT. Branding dapat diarahkan pada produk UMKM WBP, ketahanan pangan, layanan Pemasyarakatan, bahkan pada figur petugas Pemasyarakatan sendiri, ” tegasnya.
Para narasumber juga menyoroti pentingnya strategic communication dalam proses branding, meliputi penyusunan pesan yang efektif, teknik storytelling, hingga strategi membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang kredibel dan konsisten.
Sementara itu, Kepala Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar, Riko Purnama Candra, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi jajarannya untuk memperkuat peran komunikasi publik di lingkungan Pemasyarakatan.
“Kami berkomitmen untuk menerapkan hasil FGD ini dengan mengembangkan strategi komunikasi yang lebih kreatif dan berdampak positif. Branding Pemasyarakatan harus mampu mencerminkan nilai kemanusiaan, pelayanan, dan profesionalisme petugas dalam membina warga binaan, ” ujar Riko.
Kegiatan FGD berlangsung dengan aman, tertib, dan penuh antusiasme dari seluruh peserta.

Rizal