NUSAKAMBANGAN, INFO_PAS - Dalam upaya memperkuat sinergi dan evaluasi program ketahanan pangan di lingkungan Pemasyarakatan Nusakambangan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Tengah memimpin rapat koordinasi bersama seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka-UPT) Pemasyarakatan Nusakambangan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Wismasari Lapas Kelas I Batu Nusakambangan, Senin (20/10/2025).
Rapat dihadiri oleh seluruh Ka-UPT Pemasyarakatan Nusakambangan beserta pejabat struktural dari masing-masing satuan kerja. Agenda utama pertemuan ini adalah membahas capaian, kendala, dan strategi penguatan program ketahanan pangan, yang selama ini menjadi fokus utama dalam mendukung kemandirian lembaga serta pembinaan kemandirian warga binaan.
Dalam arahannya, Kakanwil Ditjenpas Jawa Tengah menekankan pentingnya kolaborasi antar UPT dalam pengelolaan lahan produktif, peningkatan kapasitas warga binaan, dan optimalisasi potensi Nusakambangan sebagai kawasan pertanian dan peternakan pemasyarakatan.
Sementara itu, Kepala Lapas Terbuka Kelas IIB Nusakambangan, Ario Galih Maduseno, menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung dan mengembangkan program ketahanan pangan, terutama melalui pemberdayaan warga binaan di lahan pertanian yang dikelola Lapas Terbuka.
“Lapas Terbuka Nusakambangan siap menjadi bagian dari penggerak utama program ketahanan pangan di Nusakambangan. Melalui kerja sama yang solid antar-UPT, kita dapat menciptakan sistem pembinaan kemandirian yang produktif dan berkelanjutan, ” ujar Ario Galih Maduseno dalam kesempatan tersebut.
Beliau juga menambahkan bahwa program ketahanan pangan tidak hanya berdampak pada ketersediaan pangan di lingkungan pemasyarakatan, tetapi juga menjadi sarana pembinaan kerja nyata bagi warga binaan menuju kemandirian setelah bebas.
Rapat berjalan dengan tertib dan konstruktif, ditutup dengan sesi diskusi dan penyusunan langkah strategis lanjutan dalam mendukung Nusakambangan sebagai kawasan pemasyarakatan yang tangguh dan produktif di bidang ketahanan pangan.