CILACAP – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Besi Nusakambangan menyelenggarakan kegiatan deradikalisasi melalui pelatihan kewirausahaan bakery pada Rabu (22/10/2025).
Kegiatan bertempat di Aula Wijayakusuma Lapas Besi. Hal ini merupakan hasil kerja sama antara Lapas Besi, Densus 88 Antiteror Polri, dan PT Manunggal Perkasa Cilacap, yang diikuti oleh 28 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus terorisme dari Lapas Besi, Lapas Gldakan, dan Lapas Ngaseman.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Lapas Besi, Muda Husni, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian dan menanamkan semangat positif bagi para WBP.
“Kegiatan pelatihan bakery ini bukan sekadar belajar membuat kue, tetapi juga menjadi bagian penting dari proses deradikalisasi melalui pembinaan mental dan keterampilan. Kami ingin para WBP mampu bertransformasi menjadi pribadi yang produktif dan mandiri setelah bebas nanti, ” ujar Muda Husni.
Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan teknik dasar membuat donat, mie dan bolu gulung oleh instruktur dari PT Manunggal Perkasa Cilacap. Melalui praktik langsung, peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan produk roti dan kue tersebut.
Perwakilan Densus 88 Antiteror Polri, IPDA Kosa, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini menjadi bagian penting dari strategi deradikalisasi yang berkelanjutan.
“Pendekatan melalui pelatihan kewirausahaan terbukti efektif dalam mengubah pola pikir dan membangun kepercayaan diri para WBP. Dengan keterampilan baru, mereka bisa melihat masa depan dari sisi yang lebih positif, ” ungkapnya.
Salah satu peserta pelatihan, MH, menyampaikan rasa syukurnya dapat mengikuti kegiatan ini.
“Saya sangat bersyukur bisa belajar membuat donat dan bolu gulung. Kegiatan ini membuat saya berpikir lebih terbuka dan memberi harapan untuk hidup lebih baik setelah bebas. Saya ingin memanfaatkan keterampilan ini untuk usaha kecil nanti, ” tuturnya dengan semangat.
Kegiatan deradikalisasi melalui pelatihan bakery ini berjalan tertib, interaktif, dan penuh semangat, mencerminkan sinergi positif antara aparat keamanan dan dunia industri dalam membina WBP agar siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan dan pemahaman baru yang lebih konstruktif.
(Humas Lapas Besi)