Cilacap – Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan resmi memulai hari pertama pelaksanaan pemagangan Batch 2 pada Senin, 1 Desember 2025, setelah para peserta menjalani masa orientasi bersama seluruh peserta magang se-Nusakambangan selama satu minggu sebelumnya.
Bertempat di aula Lapas Besi, kegiatan hari pertama diisi dengan pengarahan, diskusi tugas dan fungsi, serta pembekalan teknis oleh jajaran struktural untuk memastikan peserta memahami lingkungan kerja dan tanggung jawab mereka.

Kalapas Besi, Muda Husni, membuka kegiatan dengan menegaskan bahwa pemagangan di UPT Pemasyarakatan bukan hanya proses belajar, tetapi juga pembentukan mental dan karakter.

“Pemasyarakatan menuntut integritas, disiplin, dan sikap profesional. Saya berharap peserta magang mampu menjaga perilaku, memahami etika kerja, dan menunjukkan kesungguhan selama menjalani proses ini, ” ujarnya.
Setelah itu, mentor pendamping, Yudha Indrajati, memberikan penjelasan teknis mengenai dinamika lapangan serta pola kerja di setiap seksi.
“Magang di Lapas memiliki tantangan tersendiri. Kami akan mendampingi, tetapi keberhasilan tetap bergantung pada kemauan belajar kalian. Serap pengalaman sebanyak mungkin, dan jangan ragu berdiskusi, ” jelasnya.
Kegiatan juga diisi dengan sesi diskusi terbuka mengenai tugas, fungsi, serta peran peserta magang dalam mendukung pelayanan pemasyarakatan.
Para peserta diberi ruang untuk menyampaikan pertanyaan dan pendapat terkait pelaksanaan tugas yang akan mereka jalani. Salah satu peserta magang, Zahra, mengaku sangat terbantu dengan pengarahan hari pertama.
“Penjelasan dari para pejabat membuat kami lebih paham tentang apa yang harus dilakukan. Saya merasa lebih siap dan termotivasi untuk menjalani proses magang di Lapas Besi, ” ungkapnya.
Kegiatan hari pertama berlangsung lancar, komunikatif, dan menjadi fondasi penting bagi para peserta magang sebelum terjun langsung mendukung aktivitas operasional di Lapas Besi.
Melalui pembekalan ini, Lapas Besi menegaskan komitmennya dalam membentuk generasi muda yang kompeten, berintegritas, dan memahami nilai-nilai pemasyarakatan secara utuh.
(Humas Lapas Besi)
